Pontianak, Sarita News – Seruan semangat persatuan ‘Dayak Bangkit, Dayak Maju, Dayak Indonesia’ berkumandang dan menggema diruangan pelaksanaan Musyawarah Nasional Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (Munas ICDN) Ke-II pada Sabtu (17/5/2025) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Munas ini dihadiri para cendekiawan Dayak dari berbagai provinsi di Kalimantan dan perwakilan dari kota/kabupaten se-Indonesia, tokoh masyarakat, serta simpatisan ICDN.
Salah satu agenda penting Munas adalah pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) ICDN periode 2025–2030.
Dalam suasana yang penuh semangat dan persaudaraan, Dr. Ir. Willy Midel Yoseph, M.M. kembali dipercaya untuk memimpin organisasi intelektual Dayak ini.
Dalam sambutannya, Dr. Willy M. Yoseph menyampaikan rasa syukur dan komitmennya atas amanah yang diberikan.
“Saya berdiri di sini hari ini dengan hati yang penuh rasa syukur dan kerendahan hati, atas amanah yang kembali dipercayakan untuk memimpin ICDN sebagai Ketua Umum untuk periode 2025–2030,” katanya kepada Sarita News melalui pesan WhatsApp, Senin (19/5/2025).
Willy mengungkapkan, dengan ditunjuk kembalinya ia sebagai Ketua Umum ICDN, hal tersebut merupakan sebuah kehormatan dan ia berkomitmen untuk memberikan dampak bagi suku bangsa Dayak di masa yang akan datang.
“Kepercayaan ini bukanlah sebuah kehormatan semata, melainkan sebuah tanggung jawab besar yang harus saya emban dengan integritas, komitmen, dan dedikasi sepenuhnya,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran strategis ICDN dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan dan pelestarian identitas Dayak, seraya mengajak seluruh pengurus dan anggota untuk memperkuat kolaborasi lintas wilayah dan generasi.
“Visi kita ke depan adalah menjadikan Ikatan Cendekiawan Dayak sebagai garda intelektual Dayak yang progresif, berdaya saing, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai leluhur.,” ujarnya.
“Kita akan fokus pada penguatan kualitas SDM Dayak, pengembangan pusat kajian dan kebijakan publik, serta pelestarian budaya dalam balutan inovasi,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Munas II ini juga menjadi ruang konsolidasi organisasi serta forum pertukaran gagasan untuk memperkuat peran cendekiawan Dayak dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, budaya, sosial, dan kebijakan publik.
Simak Berita Sarita News Melalui Google Berita
Tinggalkan Balasan