Palangka Raya Sarita News – Apriyani Yustina (62) tak mampu menahan haru. Matanya berkaca-kaca saat menyaksikan proses pemindahan jasad ayahnya, Letnan Muda Udara II Cornelius Williems, yang digelar dengan pengawalan ketat oleh personel TNI.
Proses penggalian dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Barimba, Kabupaten Kapuas, Kalteng, pada Sabtu (8/11/2025). Selanjutnya, jasad akan dimakamkan kembali di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sanaman Lampang, Kota Palangka Raya, pada Senin (10/11/2025).
Pemindahan ini merupakan hasil koordinasi keluarga dengan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, sejak 5 Mei 2025.
Cornelius Williems merupakan salah satu penerjun pertama di Indonesia, terutama dalam misi penghubung antara Ibu Kota Indonesia yang saat itu berada di Yogyakarta dengan Kalimantan.
Kiprah itu yang kemudian mendorong TNI AU melakukan penelusuran dan mengusulkan pemindahannya ke TMP sebagai bentuk penghormatan negara.
Apriyani menceritakan, keluarga awalnya mengetahui adanya Heritage C. Willem di Lanud Iskandar melalui media sosial. Sebagai anak tunggal, ia mengaku bangga melihat ayahnya mendapatkan perhatian.
“Ternyata ada penghargaan untuk ayah saya,” ujarnya saat ditemui, Minggu (9/11/2025).
Karena rasa bangga itu, keluarga memutuskan untuk bertolak ke Pangkalan Bun guna mengunjungi Lanud Iskandar.
“Niat kami hanya ingin berterima kasih, karena ada pengakuan untuk ayah,” katanya.
Namun sambutan pihak lanud ternyata jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.
“Mereka tidak hanya membuat heritage atau museum untuk ayah saya. Mereka juga punya program mencari lokasi makam ayah dan memindahkannya ke Makam Pahlawan,” terangnya.
Menurut Apriyani, sebulan terakhir Lanud Iskandar telah memberi kabar bahwa jasad C. Willem akan dipindahkan ke TMP Sanaman Lampang. Keluarga menyambut kabar itu dengan penuh rasa syukur.
Pimpinan Lanud Iskandar, Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto, juga meminta keluarga menghentikan pemugaran makam yang sebenarnya sudah 80 persen selesai.
“Beliau meminta pemugaran dihentikan karena ayah akan dipindahkan ke Makam Pahlawan Sanaman Lampang,” jelas Apriyani.
Ia menyebut, proses ini menjadi puncak perjuangan keluarga selama lima tahun terakhir untuk mengenalkan kembali sosok C. Willem, baik melalui media sosial maupun penelusuran sejarah.
“Kami berjuang agar ayah tidak dilupakan. Agar masyarakat tahu bahwa beliau adalah pahlawan,” tuturnya.
“Setidaknya sekarang ada validasi dari publik. Itu hasil dari perjuangan kami,” tambahnya.
Rombongan pengantar jenazah berangkat dari Kuala Kapuas dengan dihadiri Bupati Kapuas, Muhammad Wiyatno beserta Forkopimda pada Minggu (9/11/2025).
Sesampainya di Palangka Raya, jasad C. Willem disemayamkan sementara di Bangunan Cagar Budaya Paviliun Budaya Tjilik Riwut, Jalan Jenderal Sudirman, sebelum dimakamkan secara militer di TMP Sanaman Lampang.
Simak Berita Sarita News Melalui Google Berita

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan