Palangka Raya, Sarita News – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan telah melakukan langkah-langkah pemulihan cepat terkait antrean BBM Pertamax di sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya.

Selain itu, PT Pertamina Patra Niaga juga melakukan antisipasi di beberapa wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) lainnya.

Kondisi ini terjadi disebabkan oleh keterlambatan kedatangan kapal suplai Pertamax di Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau yang menjadi titik suplai utama untuk wilayah Palangka Raya akibat kendala cuaca, serta peningkatan konsumsi produk Pertamax Series di masyarakat.

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun kepada awak media mengungkapkan, l langkah-langkah penanganan telah diambil secara terukur, agar situasi dapat kembali normal dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.

“Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan langsung melakukan penyesuaian dan langkah percepatan pemenuhan pasokan dari titik suplai utama yang memasok ke wilayah Palangka Raya,” katanya, Sabtu (22/11/2025).

Ia menjelaskan, hal itu dilakukan, termasuk melakukan antisipasi perbantuan suplai Pertamax dari terminal BBM lainnya untuk memastikan kebutuhan masyarakat Palangka Raya dapat terpenuhi.

Ia turut mengungkapkan, bahwa penyaluran harian Pertamax di Kota Palangka Raya selama November 2025 berada di angka rata-rata 112 KL per hari, dan pemenuhan kebutuhan tersebut terus diupayakan untuk dipenuhi.

“Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya yang telah mengadakan Rapat Pembahasan Ketersediaan dan Distribusi BBM untuk menjaga kondisi tetap terkendali pada awal pekan ini,” terangnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa antrian di wilayah Palangka Raya ini tidak terkait dengan isu kuota BBM.

“Kuota untuk jenis BBM tertentu dan penugasan atau subsidi di wilayah Palangka Raya dan Kalteng diproyeksikan mencukupi hingga akhir tahun,” tuturnya.

Sementara itu, menurut pihaknya, untuk produk non-subsidi tidak ada kuota, namun dalam penyalurannya menyesuaikan permintaan dan pasokan produk.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menggunakan produk Pertamax,” ucapnya.

Di sisi lain, Edi juga menegaskan klarifikasi atas isu etanol yang beredar di masyarakat. Pihaknya memastikan bahwa isu yang menyebutkan BBM yang mengandung etanol dapat merusak mesin adalah tidak benar (hoaks).

Pihaknya menegaskan bahwa penggunaan etanol sebagai campuran dalam BBM merupakan upaya Pemerintah untuk menggunakan energi bersih dan mendorong kemandirian energi. Adapun Pemerintah berencana mengimplementasikan kebijakan ini secara bertahap.

“Kami selalu memastikan bahwa seluruh produk BBM, termasuk Pertalite, telah melalui proses pemeriksaan dan memenuhi spesifikasi sesuai ketentuan Pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan produk Pertalite,” terangnya.

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan juga memastikan bahwa seluruh SPBU di wilayah Palangka Raya tetap menerapkan prosedur penerimaan BBM sesuai standar, sehingga kualitas produk yang dijual ke masyarakat terjamin aman dan sesuai spesifikasi.

“Kami memprioritaskan kelancaran suplai serta memastikan kualitas dan keamanan produk bagi masyarakat. Tim operasional di lapangan telah dimaksimalkan untuk mempercepat proses pemulihan suplai dan menjaga ketersediaan BBM di seluruh SPBU,” tutup Edi.

Untuk diketahui, jika masyarakat membutuhkan informasi atau menyampaikan laporan terkait layanan dan produk dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135, email pcc135@pertamina.com, atau media sosial resmi @pertamina135.

Simak Berita Sarita News Melalui Google Berita