Palangka Raya, Sarita News – Warga Palangka Raya diimbau untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam aktivitas sehari-hari. Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha.
“Saat ini saya lihat sampah plastik sekali pakai masih menjadi persoalan serius di Kota Palangka Raya, terutama pada saluran drainase,” ujarnya kepada awak media, Jumat (23/5/2025).
Politikus PAN Palangka Raya ini mengungkapkan, limbah dari sampah plastik yang sulit terurai menjadi ancaman nyata terhadap lingkungan, termasuk pencemaran tanah, perairan, hingga kerusakan ekosistem.
Sehingga, harus mendapat sikap serius dari berbagai pihak serta diharapkan bisa mengambil peran dalam pengurangan penggunaannya.
“Adanya kebijakan yang mengatur pengurangan plastik, termasuk melalui edukasi kepada masyarakat dan kerja sama lintas sektor, terutama dengan pelaku usaha juga penting dilakukan,” tuturnya.
Kantong plastik menurutnya memang memberikan kemudahan bagi warga untuk membawa sesuatu, namun plastik memiliki dampak yang sangat merusak lingkungan jika tidak ditangani dengan benar.
“Sudah saatnya kita beralih dari plastik sekali pakai ke alternatif yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Salah satu caranya, dengan mendorong pemakaian tas belanja yang dapat digunakan berulang, seperti tas kain atau kantong berbahan biodegradable.
Lebih lanjut, Ridha juga menegaskan, tanggung jawab tidak hanya berada di tangan pemerintah, tetapi juga para pelaku usaha, baik di pasar modern maupun tradisional, diharapkan ikut berkontribusi melalui pembatasan distribusi kantong plastik gratis dan menyediakan opsi berbayar atau ramah lingkungan bagi konsumen.
“Pengelolaan limbah plastik ini menyangkut masa depan kota kita. Jika kita ingin lingkungan yang bersih dan pembangunan yang berkelanjutan, maka langkah pengendalian ini sangat vital. Semua pihak harus bersinergi,” tutupnya.
Simak Berita Sarita News Melalui Google Berita
Tinggalkan Balasan